Lo Tjiok Sian

Richardus Hadi Susanto (Lo Tjiok Sian) lahir di Mojowarno 13 September 1932 (perkiraan karena dokumen hilang). Sekolah HIS/SD di Mojoroto hingga kelas 4 (1942 ketika Jepang masuk, tionghoa dilarang sekolah negri), maka ia lanjut sekolah Tionghoa naik kereta api OJS ke Mojoagung bersama kakaknya Thian Bing dan Ek Po. 


Saat 1948 karena keadaan tidak aman keluarga mengungsi jalan Mojowarno ke Mojoagung dijemput Lo Kok Hian naik mobil ke Mojokerto. Melanjutkan sekolah naik KA ke Sby SDK setahun, lanjut SMP AC Frateran BHK Kepanjen Sby.  Ia sadar orang hidup perlu punya pegangan, maka ia memilih agama katolik. Saat kelas 3 SMP ikut katekese katolik, lalu dibaptis sekitar 1953 oleh rm Willy Janssen CM. Dia tertarik -bahkan sebelum dibaptis- untuk menjadi imam. Antara lain karena Rm Dwidjosusatro CM pernah mengunjungi  keluarga Katolik yakni Margaretha Tjioe dan Paulus Lo bahkan menginap di rumah Mojowarno. Lalu saat sekolah di Surabaya diajar agama Romo Slutter CM. Dia juga sangat tersentuh sehingga ingin masuk Karmel ketika melihat di stasiun Semut rm Janar dan romo Siswanto mengantar adiknya sr Brocarda ke Jakarta untuk ke Belanda dengan jubah lengkap OCarm yg menurutnya sangat indah. Dia melanjutkan sekolah SMAK Dempo, kelas 2 pindah ke Seminari (kini Wisma Shanti) Lawang, disambut gembira rektornya rm Ammerlan OCarm. Lanjut 1957 masuk Novisiat Batu. 1958 ia menempuh pendidikan Filsafat (3 th)  dan Teologi (3 th). 


Kemudian dia  ditahbiskan sebagai imam bersama rm Piet Go, Sarjono, Na Ping Bo di katedral Maria Bunda Karmel, Malang 12 Juli 1964. Saat itu komjen (OCarm belum Provinsi) OCarm adalah rm Sarko. Setelah itu dia lanjut studi teologi utk iurisdiksi (kuasa mengajar dan sakramen tobat) setahun, lalu

langsung ditugaskan sebagai pastor rekan di katedral Ijen tersebut beberapa bulan.

Pertengahan 1965-1966 ditugaskan di Probolinggo saat ramai-ramainya gestapu. Lalu menjadi pastor di Pamekasan sambil membantu rm Borgreve OCarm di Sumenep beberapa bulan, kemudian di gereja Kayutangan sekitar 6 bulan. 

Setelah bantu sana-sini beberapa bulan, mulai tugas yg lbh tetap:

1967-1973 ditugaskan sebagai pastor di Banyuwangi. Saat itu sebenarnya Banyuwangi kurang aman, lebih-lebih  bagi orang Tionghoa. Namun Mgr Albers uskup Malang meyakinkan bahwa keadaan cukup aman. Di situ rm Hadi mengembangkan paroki, bahkan tahun 1969 mendirikan Radio Amatir Mandala (Melayani Anda lewat Angkasa) yg sangat sukses dan laris. Radio tersebut masih mengudara hingga kini.  

1973-1978 Romo Hadi pindah menjadi pastor paroki Probolinggo.

1978-1983 menjadi pastor dua paroki Situbondo dan Bondowoso yg dia layani ke sana kemari dg mengemudikan sendiri mobil mini jeep. 

1983-1988 menjadi pastor paroki Blimbing Malang. Gereja lama sudah terlalu kecil, maka dia membangun gereja yg sampai kini dipakai dg tetap memanfaatkan gereja lama bila banyak umat (model L).

1986-1988 dia merangkap melayani paroki Lawang.

1988-1989 Dia menjadi pastor Sumenep merangkap Pamekasan. Saat itu dia merenovasi pastoran Sumenep dg bantuan pak Yakobus ( kemudian menjadi direktur Ciputra Surabaya). Karena keberhasilannya dia dijuluki pastor pembangunan. Mgkn karena ini tugas baru menantinya.


1989-1997 dia hijrah menjadi pastor paroki Maria Bunda Karmel, Jakarta sebagai pastor rekan dari Romo Kutschruiter OCarm. Ini termasuk paroki terbesar di Jakarta. Jumlah katekumen (calon baptis) mencapai 500 orang. Karena besarnya umat yg konon mencapai 15000 orang. Maka paroki ini direncanakan dipecah. Dia ditugaskan mencari tanah dan membangun gereja Maria Kusuma Karmel (MKK). Baru dua tahun menjadi pastor rekan dia merangkap pastor kepala paroki MBK karena Romo Kutsch mengundurkan diri karena sakit mata dan memasuki purna tugas. 

1998-2005 dia pindah menjadi pastor rekan di MKK dan selanjutnya memasuki masa purna tugas.

2005-2020 dia tinggal di Wisma Karmel dekat gereja MBK. Ia tetap membantu pelayanan pastoral sakramental tanpa jabatan yg menuntut tanggung jawab. 

Kemudian sejak Agustus 2020 dia pindah utk purna tugas sepenuhnya di Wisma St Elia, Bukit Dieng D/4 Malang.


Dari wawancara dg Romo Hadi tgl 13 dan 29 Juli 2024  - Toni Sad Budi CM