Lo Swie Hwa

Tidak banyak diketahui mengenai Lo Swie Hwa. Sampai dengan catatan ini ditulis, kami dari keluarga Lo sedang berusaha menghimpun fakta mengenai kisah kedatangan Lo Swie Hwa ke bumi Indonesia.

Diperkirakan Lo Swie Hwa mendarat pertama kali di pelabuhan Tuban, mengingat pelabuhan Tuban adalah pelabuhan utama pada masa akhir abad ke 19, yaitu sekitar akhir dekade 1800.

Beliau mempunyai keturunan 5 orang sebagai berikut:

Seorang pengusaha sukses di jamannya. Karakternya yang keras, namun penyayang dan dikenal dermawan, diingat oleh saksi hidup para keponakan. Lo Biauw Tik tidak dikaruniai keturunan, sebab itu dia mengadopsi Lo Gwat Bing, anak dari Lo Biauw Tjwan

Diantara keempat saudaranya, Lo Biauw Tjwan adalah seorang yang tidak banyak bicara, tertutup cenderung paling serius. Cara pandangnya traditional terlihat dari gaya/ style berpakaian.

Meninggal dunia tahun 1949 karena komplikasi Diabetes dan infeksi Paru paru TBC. Lo Biaw Hwie meninggalkan istri dan ke 9 orang anaknya ketika mereka masih kecil kecil, bahkan ketika yang terkecil masih berusia 6 tahun. Sepanjang hidupnya Lo Biauw Hwie, dikenal sederhana, dan suka menolong. Kesibukannya berdagang (jual beli) palawija (kedelai , gabah, beras dan jagung) dan punya toko toko sederhana di Mojowarno.

Meninggal saat kecil karena penyakit Tetanus. Tidak diketahui pastinya tahun berapa, namun dari cerita turun temurun, kira kira diusia sekitar 8-10 tahun.

Pengusaha tembakau. Dikenal memiliki karakter yang periang , mudah bergaul, sangat perhatian terhadap keluarga, dan banyak menolong. Lo Kok Hian bukan hanya seorang bapak dan suami yang baik terhadap keluarganya, dia juga sangat perhatian pada keluarga abangnya yang sudah meninggal, meninggalkan para keponakan yang masih kecil kecil.

Keluarga dari kakak Lo Swie Hwa bisa dilihat keterangannya disini.